Kamis, 12 Desember 2013

Konsep Flow and Conjuncture



TEORI EKONOMI


Konsep Flow and Conjuncture

 

Nama : Ade Melisa

NPM  : 20212126

Kelas  : SMAK06-3

Universitas Gunadarma


Kondisi perekonomian di Indonesia tidak pernah stabil. Kemakmuran yang terjadi sekarang bisa saja diikuti oleh  suatu kepanikan ataupun kehancuran dimasa berikutnya.  Secara perlahan-lahan perekonomian kembali ketitik paling bawah yang kemudian akan diproses agar pulih kembali. Proses pemulihan ini bisa cepat namun bisa  juga lambat. Kondisi ini bisa  juga tidak akan pernah sembuh benar, atau bisa juga sembuh dan kemudian menjadi begitu lebih baik. Perekonomian di Indonesia mengalami gelombang naik-turun yang relatif teratur dan terjadi secara berulang dengan rentang waktu yang bervariasi. Gerakan ini disebut siklus ekonomi (business cycle).  Didalam perkembangannya siklus ekonomi didefinisikan mengacu pada output gap dan kegiatan ekonomi. Output gap merupakan faktor penentu inflasi dan siklus moneter, serta menjadi faktor penentu pula bagi siklus laba perusahaan (corporate earnings cycle).
 Di dalam artikel ini kita tidak aka membahas lebih jauh tentang siklus perkonomian tapi kita akan lebih fokus membahas tentang gejolak yang ada dan dampak dari gejolak tersebut dalam arus/siklus perekonomian Indonesia. Flow and conjuncture,  conjuncture memiliki arti keadaan genting/krisis. Sehingga dalam  konsep Flow and conjuncture dapat diartikan segala kejadian genting  yang terjadi akibat adanya gejolak pada arus/siklus perekonomian di Indonesia, hal ini biasanya disebabkan karena adanya fluktuasi (ketidak tetapan atau guncangan).  Kedua hal ini merupakan  suatu kesatuan dan memiliki keterkaitan sebab dan akibat yang sangat kuat. Kita ambil contoh  kasus dampak dari fluktuasi  harga  minyak  dunia terhadap perekonomian di Indonesia.  Seperti yang diketahui  harga minyak bumi di pasar internasional saat ini memang sedang sangat fluktuatif dengan kecenderungan yang meningkat. Lonjakan harga minyak yang sangat tinggi ini tentu saja menjadi perhatian hampir seluruh negara di dunia, baik negara produsen (eksportir) minyak bumi maupun negara konsumen (importir) termasuk Indonesia. Fluktuasi harga minyak di pasar dunia memang memberikan pengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Karena minyak  memiliki peranan yang penting dalam  menggerakkan perekonomian, contohnya sebagai input vital dalam proses produksi industri. Pengaruh fluktuasi harga minyak di pasar dunia ini kemudian ditransmisikan  ke beberapa variabel ekonomi makro di Indonesia yaitu pertumbuhan ekonomi,  laju inflasi, jumlah uang beredar, nilai tukar riil rupiah terhadap US dolar dan suku bunga.  Variabel-variabel ini tentunya akan bergejolak karena adanya fluktuasi tersebut  dan juga dengan adanya pengaruh  terhadap variabel-variabel maka  akan menyebabkan beberapa kejadian genting/ krisis dalam perekonomian Indonesia. Misalkan meningkatnya laju  inflasi yang kemudian membuat semua harga-harga barang naik,  hingga akhirnya beberapa bagian masyarakat kecil  menjadi susah untuk memenuhi kebutuhannya.


Sumber :


 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar