TEORI EKONOMI
Konsep Flow and Conjuncture
Nama : Ade Melisa
NPM : 20212126
Kelas : SMAK06-3
Universitas Gunadarma
Kondisi
perekonomian di Indonesia tidak pernah stabil. Kemakmuran yang terjadi sekarang
bisa saja diikuti oleh suatu kepanikan ataupun kehancuran dimasa
berikutnya. Secara perlahan-lahan perekonomian kembali ketitik paling
bawah yang kemudian akan diproses agar pulih kembali. Proses pemulihan ini bisa
cepat namun bisa juga lambat. Kondisi
ini bisa juga tidak akan pernah sembuh
benar, atau bisa juga sembuh dan kemudian menjadi begitu lebih baik. Perekonomian
di Indonesia mengalami gelombang naik-turun yang relatif teratur dan terjadi
secara berulang dengan rentang waktu yang bervariasi. Gerakan ini disebut
siklus ekonomi (business cycle). Didalam perkembangannya siklus ekonomi
didefinisikan mengacu pada output gap dan kegiatan ekonomi. Output gap
merupakan faktor penentu inflasi dan siklus moneter, serta menjadi faktor
penentu pula bagi siklus laba perusahaan (corporate earnings cycle).
Di
dalam artikel ini kita tidak aka membahas lebih jauh tentang siklus perkonomian
tapi kita akan lebih fokus membahas tentang gejolak yang ada dan dampak dari
gejolak tersebut dalam arus/siklus perekonomian Indonesia. Flow and conjuncture, conjuncture memiliki arti keadaan
genting/krisis. Sehingga dalam konsep Flow and conjuncture dapat diartikan
segala kejadian genting yang terjadi
akibat adanya gejolak pada arus/siklus perekonomian di Indonesia, hal ini
biasanya disebabkan karena adanya fluktuasi (ketidak tetapan
atau guncangan). Kedua hal ini merupakan
suatu kesatuan dan memiliki keterkaitan
sebab dan akibat yang sangat kuat. Kita ambil contoh kasus dampak
dari fluktuasi harga minyak
dunia terhadap perekonomian di Indonesia. Seperti yang diketahui harga minyak bumi di pasar internasional saat
ini memang sedang sangat fluktuatif dengan kecenderungan yang meningkat.
Lonjakan harga minyak yang sangat tinggi ini tentu saja menjadi perhatian
hampir seluruh negara di dunia, baik negara produsen (eksportir) minyak bumi
maupun negara konsumen (importir) termasuk Indonesia. Fluktuasi harga minyak di
pasar dunia memang memberikan pengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Karena
minyak memiliki peranan yang penting
dalam menggerakkan perekonomian,
contohnya sebagai input vital dalam proses produksi industri. Pengaruh
fluktuasi harga minyak di pasar dunia ini kemudian ditransmisikan ke beberapa variabel ekonomi makro di
Indonesia yaitu pertumbuhan ekonomi, laju
inflasi, jumlah uang beredar, nilai tukar riil rupiah terhadap US dolar dan
suku bunga. Variabel-variabel ini
tentunya akan bergejolak karena adanya fluktuasi tersebut dan juga dengan adanya pengaruh terhadap variabel-variabel maka akan menyebabkan beberapa kejadian genting/
krisis dalam perekonomian Indonesia. Misalkan meningkatnya laju inflasi yang kemudian membuat semua
harga-harga barang naik, hingga akhirnya
beberapa bagian masyarakat kecil menjadi
susah untuk memenuhi kebutuhannya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar