Ade Melisa
20212126
Universitas Gunadarma
Faktor Penentu Kesehatan Bank dan Pengaruh Dari Tingkat Kesehatan Bank
Tulisan ini merupakan hasil review
dari 5 jurnal yang saya ambil berdasarkan tema Faktor Penentu Kesehatan Bank
dan Pengaruh dari Tingkat Kesehatan Bank. Kelima jurnal disini digunakan
sebagai preferensi bahan tulisan. Adapun tujuan dari tulisan ini adalah agar
kita dapat memahami apa itu tingkat kesehatan bank, faktor penentu dan
pengaruhnya terhadap beberapa aspek. Sebelum membahas hasil dari meta analysis
ke 5 jurnal tersebut lebih baik kita terlebih dahulu mengetahui arti dari
Tingkat Kesehatan Bank.
Pengertian Tingkat
Kesehatan Bank
Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kondisi bank baik
berdasarkan penelitian kualitatif maupun kuantitatif terhadap berbagai aspek
yang berpengaruh dalam resiko dan kinerja suatu bank. Penilaian tersebut
dilakukan setelah mempertimbangkan unsur jugdement. Tujuan dari penilaian
tingkat kesehatan suatu bank itu sendiri adalah sebagai gambaran apakah bank
tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik atau tidak. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 13/ 1 /PBI/2011,
kesehatan bank merupakan sarana bagi otoritas pengawas dalam menetapkan
strategi dan fokus pengawasan terhadap bank. Oleh karena itu Bank wajib
memelihara atau meningkatkan Tingkat Kesehatan Bank dengan menerapkan prinsip
kehati-hatian dan manajemen risiko dalam melaksanakan kegiatan usaha. (Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998 pasal 2 ayat 1). Kategori bank yang dianggap sehat adalah
bank yang dapat menjalankan fungsinya dengan baik, yaitu dapat menjaga dan memelihara
kepercayaan masyarakat, dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran dan
dapat membantu pemerintah dalam melakukan kebijaksanaan khususnya kebijakan
moneter. Dan untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, bank harus mempunyai
modal yang cukup.
Faktor Penentu Perhitungan
Kesehatan Bank
Bank wajib
melakukan penilaian tingkat kesehatan dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating) baik secara
individual maupun secara konsolidasi. (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 pasal
2 ayat 3). Dan juga bank wajib melakukan penilaian sendiri (self assessment) atas tingkat kesehatan
bank . (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 pasal 3 ayat 1) . Penilaian sendiri (self assessment) tingkat kesehatan bank
tersebut dilakukan paling kurang setiap semester untuk posisi akhir bulan Juni
dan Desember. (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 pasal 3 ayat 2). Adapun tujuan dari penilaian tingkat kesehatan suatu
bank itu sendiri adalah seperti yang telah disebutkan, yaitu sebagai gambaran
apakah bank tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik atau tidak. Dan
untuk faktor penentu dalam perhitungan kesehatan bank tersebut berdasarkan
jurnal yang telah di review adalah sebagai berikut :
Jurnal dengan judul : Penentu Kesehatan Perbankan
oleh Yulius Kurnia Susanto dan Tjhai Fung Njit
Dalam jurnal ini sampel yang digunakan adalah 66
bank yang terdaftar pada direktori perbankan Indonesia tahun 2005,2006,2007.
Pengujian hipotesis menggunakan binary logistic regression. Variabel dalam
jurnal adalah tingkat/kondisi kesehatan
bank sebagai variabel dependentt dan 11 rasio kesehatan bank sebagai variabel
independent yang mempengaruhi. Berdasarkan hasil analisis diketahui dalam
menentukan tingkat kesehatan bank digunakan beberapa rasio kesehatan bank untuk
menghitungnya. Namun hasil dari perhitungan rasio-rasio tersebut dengan uji
binary logistic regression hanya
beberapa yang berpengaruh signifikan dalam menentukan kesehatan bank karena
memiliki nilai signifikansi <0,05, selebihnya dianggap kurang signifikan
karena memiliki nilai signifikansi >0,05. Namun untuk keterangan tambahan dalam penelitan ini masih
memiliki beberapa keterbatasan, juga pengukuran hanya terhadap rasio CAMEL
belum menggunakan CAMELS, sehingga apabila terdapat beberapa perbedaan pendapat
mungkin disebabkan oleh estimasi paramemter regresi yang berbeda.
Pengaruh dari tingkat kesehatan
bank
Setelah mengetahui pengertian dari tingkat kesehatan bank, tujuan penilaian
tingkat kesehatan bank dan faktor apa
saja yang menentukan dalam penilaian tingkat kesehatan bank maka selanjutnya
adalah aspek apa saja yang dipengaruhi oleh hasil penilaian tingkat kesehatan
suatu bank. Berdasarkan beberapa jurnal yang saya review memang hasil penilaian
tingkat kesehatan bank akan memberikan pengaruh terhadap beberapa aspek.
Berikut adalah beberapa aspek yang dipengaruhi oleh faktor tingkat kesehatan
suatu bank bersama dengan hasil review jurnalnya :
1.
Pengaruh terhadap pertumbuhan laba
masa mendatang
Jurnal dengan judul : Pengaruh Tingkat Kesehatan
Bank Terhadap Pertumbuhan Laba Masa Mendatang Pada Perusahaan Sektor Perbankan
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta oleh Nesti Hapsari
Dalam jurnal ini data yang digunakan adalah laporan
keuangan industri perbankan tahun 2000-2004 .
Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan
hasil jurnal diketahui bahwa tingkat kesehatan bank mempengaruhi pertumbuhan laba
pada masa mendatang, untuk perusahaan yang digunakan sebagai data adalah
perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEJ. Pernyataan tersebut
didasarkan atas hasil pengolahan data terhadap dua variabel yaitu variabel pertumbuhan
laba sebagai variabel dependent dan variabel tingkat kesehatan bank sebagai
variabel independent yang mempengaruhi. Variabel tingkat kesehatan bank disini
dihitung melalui CAR, Assets Quality dan Liquiditynya. Perhitungan dari uji
hipotesis dua variabel ini adalah sebagai berikut ;
·
Capital nilai t hitung sebesar 3,032 (α = 0,009) sehingga
kesimpulannya Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan ini menunjukkan bahwa Capital memiliki pengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan laba.
·
Assets
Quality (kredit) nilai t hitung sebesar 4,935 (α = 0,001) dan Assets Quality
(aktiva produktif) nilai t hitung sebesar 2,365 (α = 0,033) sehingga kesimpulannya Ho ditolak dan Ha
diterima. Kesimpulan ini menunjukkan
bahwa Assets Quality pada kredit dan aktiva produktif memiliki pengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan laba
·
Liquidity
nilai t hitung sebesar 2,273 (α = 0,016)
) sehingga kesimpulannya Ho
ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan ini
menunjukkan bahwa Liquidity juga memiliki
pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba
2. Pengaruh
Terhadap Harga Saham
Jurnal dengan judul : Analisis Pengaruh Tingkat
Kesehatan Bank Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Perbankan yang Go Public Periode 2004-2008 oleh Kurnia Windias
Praditasari
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
uji regresi linear bergandan, uji determinasi, uji korelasi berganda dan uji t. Berdasarkan hasil jurnal diketahui bahwa tingkat
kesehatan bank mempengaruhi harga saham, untuk perusahaan yang digunakan
sebagai data dalam penelitian adalah perusahaan perbankan yang go public pada
periode 2004-2008. Pernyataan tersebut didasarkan atas hasil pengolahan data
terhadap dua variabel yaitu variabel harga saham sebagai variabel dependent dan variabel
tingkat kesehatan bank sebagai variabel independent yang mempengaruhi. Variabel
tingkat kesehatan bank disini dihitung melalui CAR, KAP, BOPO dan LDR. Dua variabel
tersebut diuji dengan 4 metoe pengujian hipotesis dan hasil dari keempatnya
menunjukkan setiap ada perubahan (kenaikan/penurunan) pada variabel indpendent maka akan berpengaruh juga pada variabel
dependentnya.
3. Pengaruh
terhadap tingkat ekspansi kredit
Jurnal dengan judul : Analisis Pengaruh Faktor Tingkat
Kesehatan Bank Terhadap Tingkat Ekspansi Kredit Bank di Indonesia Tahun
1999-2004 oleh Suharyoko
Sampel dalam penelitian jurnal ini adalah 90 bank umum dengan data
yang digunakan yaitu laporan keuangan dan rasio kesehatan bank yang dihitung
berdasarkan neraca bank pada periode tahun 1999 sampai dengan Juni 2005. Pengujian
hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda, uji F, uji t, koefisien
determinasi dan anova. Berdasarkan hasil
jurnal diketahui bahwa tingkat kesehatan bank mempengaruhi tingkat ekspansi
kreditnya. Pernyataan tersebut didasarkan atas hasil pengolahan data terhadap
dua variabel yaitu variabel tingkat ekspansi kredit sebagai variabel dependent dan
variabel tingkat kesehatan bank sebagai variabel independent yang mempengaruhi.
Variabel tingkat kesehatan bank disini dihitung melalui CAR, AP, PPAP, ROA,
BOPO, CR dan LDR. Perhitungan dari uji hipotesis dua variabel ini adalah
sebagai berikut ;
·
Tingkat kesehatan bank berdasarkan CAR, AP,
PPAP, ROA, BOPO, CR dan LDR secara serempak berpengaruh terhadap
besarnya tingkat ekspansi kredit. Dalam hal ini diketahui nilai prop. Value
masing-masing tahun adalah 0,000 atau lebih kecil dari 5%, yang berarti dengan
tingkat keyakinan 95 %, sehingga pengaruhnya terhadap tingkat ekspansi kredit
adalah signifikan.
·
Tingkat kesehatan bank berdasarkan CAR, AP,
PPAP, ROA, BOPO, CR dan LDR Secara parsial/ individual diketahui
besarnya prob. Value masing-masing variabel lebih besar daripada α (5%) sehingga pengaruhnya terhadap tingkat ekspansi kredit adalah signifikan.
·
Tingkat kesehatan bank berdasarkan CAR, AP,
PPAP, ROA, BOPO, CR dan LDR secara bersama-sama (berganda) tahun
2002, 2003, dan 2004 mempunyai hubungan yang tinggi sehingga pengaruhnya terhadap tingkat ekspansi kredit adalah signifikan
juga.
4.
Pengaruh
terhadap potensi kebangkrutan
Jurnal dengan judul : Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Potensi
Kebangkrutan pada Bank-Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta oleh Arief Adi
Wibawa
Sampel adalah 25 bank yang terdaftar di BEJ diambil
dengan metode sensus dan data yang
digunakan yaitu laporan keuangan tahunan
yang merupakan jenis data sekunder. Pengujian hipotesis menggunakan metode
regresi, metode altman dan analisis pengaruh. Variabel dalam penelitan adalah Prediksi Potensi Kebangkrutan Bank sebagai
variabel dependent , Tingkat Kesehatan Bank dan Rasio-rasio Keuangan sebagai
variabel independent. Berdasarkan hasil jurnal diketahui bahwa tingkat
kesehatan bank berpengaruh terhadap potensi kebangkrutannya. Pernyataan itu didasarkan
atas hasil pengolahan data terhadap variabel-variabel tersebut. Tingkat kesehatan bank disini dhitung
berdasarkan metode camels. Adapun hasil dari uji hipotesis variabel-variabel
tersebut adalah sebagai berikut ;
·
Tingkat kesehatan bank yang menghasilkan nilai koefisien regresi
sebesar 0,381 dan R2 menunjukkan bahwa variabel tersebut memang berpengaruh
secara signifikan terhadap potensi kebangkrutan
·
Rasio tingkal kesehatan bank berdasarkan CAMEL, khususnya dalam metode altman faktor yang
paling berpengaruh dalam memprediksi potensi kebangkrutan adalah Pendapatan (Earning) dan Modal
(Capital).
Sumber
:
eprints.undip.ac.id
journal.uniba.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar